VITAMIN C
Vitamin C merupakan zat organik
karena terdapat dalam tubuh makhluk hidup, vitamin C terdapat pada buah-buahan
dan sayuran yang berwarna hijau. Kekurangan vitamin C pada manusia dapat
mengakibatkan skorbut yaitu pendarahan pada kulit, pendarahan pada gusi, dan
kerusakan pada sendi.
Peranan vitamin C dalam tubuh untuk
menjaga struktur kolagen yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua
jaringan serabut kulit, urat, tulang rawan dan jaringan lain di tubuh manusia.
Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan
kecil dan luka ringan. Vitamin C juga berperan aktif dalam membantu penyerapan
zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin C mampu
menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh, kemudian melalui pengaruh pencahar,
vitamin C juga dapat meningkatkan pembuangan feces dan kotoran lain. Vitamin C
juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Kekurangan vitamin C yang juga
disebut dengan defisuti C atau avitaminosis C dapat mengakibatkan sariawan,
kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, pendarahan
dibawah kulit (disekitar mata dan gusi), cepat lelah dan depresi. Disamping itu
vitamin C juga berkorelasi dengan masalah kesehatan lain seperti kolesterol
tinggi, sakit jantung, radang sendi dan pilek. Mengkonsumsi rokok, obat tidur,
alkohol, kopi dapat menggangu penyerapan vitamin C. Untuk menguji vitamin pada
bahan makanan menggunakan larutan lugol.
I.
Kegiatan : Uji vitamin C pada bahan makanan
II.
Tujuan :
1.
Mengidentifikasi berbagai bahan makanan
yang mengandung vitamin C
2.
Mengelompokkan bahan makanan yang dapat
dijadikan sumber vitamin C yang baik.
III.
Alat dan bahan yang digunakan
Alat
: Tabung reaksi, pipet,
parutan, saringan, pisau, kertas untuk label
Bahan
:
·
Vitacimin, timun, tomat, nenas, jeruk
nipis, jeruk sambal, jeruk besar (manis), kol, sawi, apel dan pear.
·
Larutan lugol
IV.
Prosedur kegiatan
1.
Bahan makanan diparut dan diambil
sarinya dengan cara diperas dalam saringan supaya cairan sarinya dapat
dikeluarkan.
2.
Kemudian sari bahan makanan tersebut
masukkan dalam tabung reaksi yang sudah diberi label.
3.
Siapkan tabung reaksi yang lain,
sebanyak jumlah sari makanan yang diuji.
4.
Tetesi dalam tabung reaksi yang masih
kosong tersebut dengan larutan lugol masing-masing 7 tetes.
5.
Teteskan sari bahan makanan satu persatu
kedalam tabung berisi larutan lugol dengan menggunakan pipet.
6.
Hitung berapa tetes sari bahan makanan
(sesuai label) yang diperlukan untuk menjernihkan larutan lugol
7.
Masukkkan hasil pengamatan ke dalam
tabel.
V.
Hasil pengamatan
No
|
Sari
Bahan Makanan
|
Jumlah
Tetes
|
1.
|
Mangga
|
50
tetes
|
2.
|
Tomat
|
73
tetes
|
3.
|
Sunkist
|
35
tetes
|
4.
|
Vitacimin
|
3
tetes
|
5.
|
Pear
|
90
tetes
|
6.
|
Apel
|
70
tetes
|
7.
|
Sawi
|
47
tetes
|
8.
|
Jeruk
sambal
|
43
tetes
|
9.
|
Jeruk
besar (manis)
|
79
tetes
|
10.
|
Jeruk
nipis
|
18
tetes
|
11.
|
Timun
|
90
tetes
|
12.
|
Kol
|
70
tetes
|
13.
|
Nanas
|
50
tetes
|
VI.
Pembahasan
Makanan
seperti tomat, apel, jeruk, timun, dan kol mengandung vitamin C yang rendah
karena ketika ditetesi laturan lugol sari makanan tersebut membutuhkan lebih
dari 50 tetes larutan lugol. Untuk mengetahui tingkat kadar vitamin C,
sedangkan makanan seperti sunkist, vitacimin, pear, sawi, jeruk sambal, jeruk
nipis, mengandung vitamin C yang tinggi kerena ketika ditetesi larutan lugol
hanya memerlukan kurang dari 50 tetes larutan lugol untuk mengetahui tingkat
kadar vitamin C.
VII.
Kesimpulan
Sari
makanan yang mengandung vitamin C tinggi ditetesi larutan lugol hanya
memerlukan kurang dari 50 tetes, sedangkan sari makanan yang mengandung vitamin
C rendah memerlukan lebih dari 50 tetes larutan lugol.
VIII.
Pertanyaan
1.
Dari bahan makanan yang diuji, manakah
yang kandungan vitamin C nya kurang dan
dari bahan makanan alami manakah yang merupakan sumber vitamin C yang baik?
2.
Apa fungsi vitamin C?
3.
Disebut apa kekurangan vitamin C dan
dapat menyebabkan penyakit apa saja?
4.
Apa peran larutan lugol dalam kegiatan
uji vitamin C pada bahan makanan?
IX.
Jawaban pertanyaan
1.
Kurang dari 50 tetes : Tomat, Apel,
Jeruk besar, Timun, Kol, dan Pear.
Lebih dari 50 tetes :
Mangga, Sunkist, Vitacimin, Sawi, Jeruk Sambal, Jeruk Nipis.
2.
Fungsi vitamin c dalam tubuh untuk
menjaga struktur kolagen, berperan aktif dalam membantu penyerapan zat besi dan
mempertajam kesadaran, sebagai antioksidan, dan mampu menagkal vitrit penyebab
kanker.
3.
Defisiensi C atau Avitaminosis C dapat
menyebabkan sariawan, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah
dan lepas, pendarahan di bawah kulit ( disekitar mata dan gusi ), cepat lelah
dan depresi.
4. Sebagai
Indikator penguji vitamin C.
Pontianak, 6 Juni 2014
Dosen Pengampu Mahasiswa
Dra. Hj. Siti Djuzairah Enris Erif Riti Riyani
NIP.19511231 198011 2001 NIM.F37012076
Tidak ada komentar:
Posting Komentar