Selasa, 01 Juli 2014

Pratikum IPA

RANGKAIAN KONDUKTOR DAN ISOLATOR
            Aliran muatan listrik positif berasal dari tempat yang potensialnya tinggi menuju tempat yang potensialnya lebih rendah. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial sehingga akan mengalirlah arus listrik. Menurut hukum Ohm semakin besar tegangan listrik semakin besar pula arus yang mengalir dalam rangkaian. Hasil bagi tegangan listrik dengan kuat arus listrik dinamakan hambatan listrik. Setiap jenis bahan memiliki hambatan jenis yang berbeda-beda. Semakin besar hambatan jenis semakin besar pula hambatan listriknya. Dalam kemampuannya menghantarkan arus listrik, jenis bahan digolongkan menjadi konduktor, isolator, dan semi konduktor.

            Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan bahan atau benda yang pemanfaatannya ditentukan berdasarkan sifat yang mudah atau yang sulit menghantarkan listrik. Hampir semua bagian alat-alat elektronik atau perlengkapan listrik yang mudah tersentuh tangan kita dibuat dari bahan-bahan yang sulit mengalirkan arus listrik. Bahan-bahan ini disebut isolator. Sebaliknya jika diperlukan media untuk menghantarkan listrik dengan baik maka bahan-bahan yang digunakan adalah yang mudah menghantarkan arus listrik. Bahan seperti ini disebut konduktor.

       I.            Kegiatan                       : Konduktor dan isolator
    II.            Tujuan                           :
1.      Merancang percobaan untuk menguji apakah suatu benda termasuk konduktor atau isolator
2.      Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda-benda yang dapat menghantarkan listrik dan yang tidak
3.      Menjelaskan benda-benda berdasarkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik
 III.            Alat dan bahan             :
1.      Lampu pijar ( 5 buah )
2.      Baterai 1,5 volt ( 2 buah )
3.      Tempat lampu ( 1 buah )
4.      Kabel secukupnya ( 1 meter )
5.      Beberapa jenis bahan seperti potongan kayu, kertas, besi,  dan kawat
 IV.            Prosedur kegiatan         :
1.      Rangkailah alat-alat seperti gambar berikut:
 


          Tempat bahan
           konduktor / isulator
             Baterai

                                                Lampu
2.      Ambil salah satu jenis bahan, kemudian sambungkan sehingga membentuk rangkaian tertutup
3.      Apa yang terjadi pada lampu? Apakah bahan tersebut merupakan konduktor atau isolator?
4.      Ulangi kegiatan ini dengan bahan lainnya. Bahan mana yang jika dihubungkan menyebabkan lampu menyala? Bahan apa yang termasuk konduktor dan bahan apa yang termasuk isolator?

    V.            Hasil Pengamatan         :
No
Bahan
Konduktor
Isolator
Keadaan Lampu
Padam
Menyala
1.
Paku
Ö


Ö
2.
Potongan kayu

Ö
Ö

3.
Gunting
Ö


Ö
4.
Kunci motor
Ö


Ö
5.
Pipet

Ö
Ö





 VI.            Pertanyaan                    :
1.      Bagaimana pernyataan menurut hukum Ohm mengenai hubungan antara tegangan listrik, kuat arus listrik, dan hambatan listrik?
2.      Dari pernyataan hukum ohm tersebut, tuliskan rumusnya untuk (menentukan) :
a.       Hambatan listrik (R)
b.      Tegangan listrik (V)
c.       Kuat arus listrik (I)
VII.            Jawaban pertanyaan      :
1.      Menurut hukum ohm, pernyataan mengenai hubungan: antara hambatan listrik, tegangan listrik dan kuat arus listrik yaitu: Besar arus listrik yang menyala melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Secara matematis hukum ohm dirumuskan dengan persamaan : V = IR, dimana I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere, V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt, dan R adalah nilai hambatan listrik (resistensi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.
2.       
a.       Hambatan listrik (R)
R =
b.      Tegangan listrik (V)
V = I R
c.       Kuat arus listrik (I)
I =  




Pontianak, 16    Mei    2014

            Dosen Pengampu                                                        Mahasiswa






        Dra. Hj. Siti Djuzairah                                               Enris Erif Riti Riyani
   NIP.19511231 198011 2001                                             NIM.F37012076
























RANGKAIAN LISTRIK
            Rangkaian listrik dapat dibagi menjadi dua macama yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian komponen listrik yang disusun secara berderet dengan tidak ada cabang pada sumber arus listrik disebut dengan rangkian  listrik seri. Pada rangkaian listrik seri, kuat arus yang yang mengalir pada setiap rangkian adalah sama sedangkan beda potensialnya berbeda. Rangkaian listrik paralel adalah rangkaian kompenen listrik yang disusun secara sejajar sehingga terbentuk cabang diantara sumber arus listrik. Pada rangkaian listrik pararel arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda, sedangkan beda beda potensialnya sama.
            Dengan satu sumber energi kita dapat menyediakan energi kepada lebih dari satu lampu pijar. Hal ini dapat kita lakukan dengan memasang dua atau lebih lampu pijar secara berurutan dalam rangkaian seri atau dengan membuat percabangan dalam rangkaian paralel. Dalam rangkaian seri lampu pijar akan kurang terang dibandingkan lampu pijar dalam rangkaian paralel. Dan lampu pijar pada rangkaian seri mempunyai hambatan dua kali lipat sehingga menghasilkan lebih sedikit cahaya.
            Dalam rangkaian paralel hanya ada hambatan dari satu lampu pijar dalam setiap cabang rangkaian sehingga setiap lampu pijar mempunyai cahaya yang sama seperti lampu pijar dalam rangkaian tunggal. Dengan kata lain, dua lampu pijar paralel akan menghabiskan energi lebih banyak dalam menghabiskan energi baterai lebih cepat dibandingkan dengan lampu pijar yang dihubungkan secara seri. Perbedaan lainnya adalah peluang kerusakan atau terkena gangguan. Jika satu lampu pijar dalam rangkaian seri rusak maka seluruh rangkaian akan terganggu. Jika beberapa lampu pijar terpasang secara paralel dan salah satu lampu tidak tidak bekerja (padam/rusak) maka lampu yang laian tidak terganggu/ tidak terpengaruh karena rangkaiannya tidak terganggu.

       I.            Kegiatan                       : Rangkaian listrik seri dan paralel
    II.                 Tujuan                        : 1. Merakit rangkaian seri dan paralel sesuai gambar
 III.                 Alat dan bahan           :
1.      Papan alas
2.      Tempat baterai
3.      Baterai 1,5 volt
4.      Lampu pijar
5.      Kabel
6.      Saklar
7.      Tempat lampu pijar
 IV.                 Prosedur kegiatan       :
1.         Rangkailah lampu pijar, baterai dan saklar sesuai dengan gambar secara seri.
                         
Baterai                                                                          
                                                                                      Sakelar
                          Lampu
                  Lampu

2.         Tutuplah saklar, perhatikan apa yang terjadi dengan kedua lampu pijar?
3.         Lepaskan salah satu lampu pijar dari rangkaian, apa yang terjadi? Catat hasilnya?
4.         Rangkailah lampu pijar, baterai dan saklar sesuai dengan gambar secara paralel.

Baterai                                        Lampu                  Lampu
 



                  Sakelar

5.         Tutuplah saklar dan perhatikan apa yang terjadi dengan kedua lampu pijar dan bagaimana terang cahaya lampu pijar tersebut dibandingkan pada rangkaian seri? Mengapa demikian?
6.         Lepaskan salah satu lampu pijar dari rangkaian apa yang terjadi? Catat hasilnya?


    V.                 Hasil Pengamatan       :
No
Prosedur kerja
Rangkaian
seri
Paralel
1
Apa yang terjadi ketika saklar ditutup?
padam
padam
2
Bagaimana pengamatanmu mengenai terang cahaya lampu pijar?
Agak redup
Terang
3.
Apa penyebabnya?
Pada rangkaian seri arus yang mengalir relatif kecil.
Pada rangkaian paralel, arus yang mengalir relatif besar
4.
Menurutmu, apa yang terjadi jika salah satu lampu pijar dilepas dari rangkaian?
Mati
Tetap menyala
5.
Coba dengan melepaskan salah satu lampu pijar dari rangkaian dan catat apa yang terjadi?
Jika salah satu lampu pijar dari dari rangkaian seri dilepas, maka lampu pijar yang lain tidak berfungsi sebagaimana mestinya (mati)
Jika salah satu lampu pijar dari rangkaian paralel dilepas, maka lampu pijar yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya (menyala)

 VI.                 Pertanyaan                  :
1.      Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik seri?
2.      Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik paralel?
3.      Jelaskan perbedaan rangkaian seri dan paralel, ditinjau dari:
a.       Terangnya cahaya lampu pijar pada beberapa lampu yang dipasang
b.      Hambatan jenisnya
c.       Adanya kerusakan atau gangguan pada salah satu lampu pijar yang dipasang?
4.      Sebutkan rangkaian listrik yang bisa dipasang dirumah. Mengapa demikian?
VII.                 Jawaban pertanyaan
1.      Rangkaian listrik seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri)
2.      Rangkaian listrik paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel)  dimana semua input komponen berasal dari sumber yang sama.
3.      a.    Rangkain Seri
-          Pada rangkaian seri
Pada rangkaian seri, ketika lampu menyala terang, lampunya dominan redup. Hal ini menunjukkan bahwa arus yang mengalir relatif kecil.

-          Pada rangkaian paralel
Pada rangkaian paralel ketika lampu menyala terang, lampunya lebih efektif (lebih terang dibanding pada rangkaian seri). Hal ini menunjukkan bahwa arus yang mengalir pada rangkaian paralel cukup besar.
                         b.  Pada rangkaian seri
-          Pada rangkaian seri
Mempunyai hambatan 2 kali lipat sehingga menghasilkan lebih sedikit cahaya (R = R1 + R2 + R3)
-          Pada rangkaian paralel
Hanya ada hambatan dari satu lampu pijar sehingga cahaya yang dihasilkan sama dengan lampu pijar dalam rangkaian tunggal ( R = 1/ R1 + 1/R2 + 1/ R3)
                        C. 
·        Pada rangkaian seri
Jika salah satu lampu pijar rusak maka seluruh rangkaian akan terganggu.
·        Pada rangkaian paralel
Jika salah satu lampu pijar tidak bekerja (padam/rusak) maka lampu yang lain tidak terganggu (tetap menyala)
4.      Rangkaian paralel
Karena pada umumnya dirumah-rumah menggunakan bola lampu lebih dari satu dan masing-masing bola lampu ditempatkan pada masing-masing ruang yang berbeda keperluan. Dalam pemakaian bola lampu tersebut. Selain itu dengan menggunakan rangkaian paralel dirumah, lebih mudah dalam penggunaannya karena ketika mematikan salah satu lampu maka lampu lainnya tetap menyala.


Pontianak, 16  Mei      2014

            Dosen Pengampu                                                        Mahasiswa






        Dra. Hj. Siti Djuzairah                                               Enris Erif Riti Riyani
   NIP.19511231 198011 2001                                             NIM.F37012076

 RANGKAIAN KONDUKTOR DAN ISOLATOR
            Aliran muatan listrik positif berasal dari tempat yang potensialnya tinggi menuju tempat yang potensialnya lebih rendah. Muatan listrik dapat berpindah apabila terjadi beda potensial sehingga akan mengalirlah arus listrik. Menurut hukum Ohm semakin besar tegangan listrik semakin besar pula arus yang mengalir dalam rangkaian. Hasil bagi tegangan listrik dengan kuat arus listrik dinamakan hambatan listrik. Setiap jenis bahan memiliki hambatan jenis yang berbeda-beda. Semakin besar hambatan jenis semakin besar pula hambatan listriknya. Dalam kemampuannya menghantarkan arus listrik, jenis bahan digolongkan menjadi konduktor, isolator, dan semi konduktor.
            Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan bahan atau benda yang pemanfaatannya ditentukan berdasarkan sifat yang mudah atau yang sulit menghantarkan listrik. Hampir semua bagian alat-alat elektronik atau perlengkapan listrik yang mudah tersentuh tangan kita dibuat dari bahan-bahan yang sulit mengalirkan arus listrik. Bahan-bahan ini disebut isolator. Sebaliknya jika diperlukan media untuk menghantarkan listrik dengan baik maka bahan-bahan yang digunakan adalah yang mudah menghantarkan arus listrik. Bahan seperti ini disebut konduktor.

       I.            Kegiatan                       : Konduktor dan isolator
    II.            Tujuan                           :
1.      Merancang percobaan untuk menguji apakah suatu benda termasuk konduktor atau isolator
2.      Melakukan percobaan untuk menyelidiki benda-benda yang dapat menghantarkan listrik dan yang tidak
3.      Menjelaskan benda-benda berdasarkan kemampuannya untuk menghantarkan listrik
 III.            Alat dan bahan             :
1.      Lampu pijar ( 5 buah )
2.      Baterai 1,5 volt ( 2 buah )
3.      Tempat lampu ( 1 buah )
4.      Kabel secukupnya ( 1 meter )
5.      Beberapa jenis bahan seperti potongan kayu, kertas, besi,  dan kawat
 IV.            Prosedur kegiatan         :
1.      Rangkailah alat-alat seperti gambar berikut:
 

          Tempat bahan
           konduktor / isulator
             Baterai

                                                Lampu
2.      Ambil salah satu jenis bahan, kemudian sambungkan sehingga membentuk rangkaian tertutup
3.      Apa yang terjadi pada lampu? Apakah bahan tersebut merupakan konduktor atau isolator?
4.      Ulangi kegiatan ini dengan bahan lainnya. Bahan mana yang jika dihubungkan menyebabkan lampu menyala? Bahan apa yang termasuk konduktor dan bahan apa yang termasuk isolator?

    V.            Hasil Pengamatan         :
No
Bahan
Konduktor
Isolator
Keadaan Lampu
Padam
Menyala
1.
Paku
Ö


Ö
2.
Potongan kayu

Ö
Ö

3.
Gunting
Ö


Ö
4.
Kunci motor
Ö


Ö
5.
Pipet

Ö
Ö





 VI.            Pertanyaan                    :
1.      Bagaimana pernyataan menurut hukum Ohm mengenai hubungan antara tegangan listrik, kuat arus listrik, dan hambatan listrik?
2.      Dari pernyataan hukum ohm tersebut, tuliskan rumusnya untuk (menentukan) :
a.       Hambatan listrik (R)
b.      Tegangan listrik (V)
c.       Kuat arus listrik (I)
VII.            Jawaban pertanyaan      :
1.      Menurut hukum ohm, pernyataan mengenai hubungan: antara hambatan listrik, tegangan listrik dan kuat arus listrik yaitu: Besar arus listrik yang menyala melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Secara matematis hukum ohm dirumuskan dengan persamaan : V = IR, dimana I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere, V adalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt, dan R adalah nilai hambatan listrik (resistensi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm.
2.       
a.       Hambatan listrik (R)
R =
b.      Tegangan listrik (V)
V = I R
c.       Kuat arus listrik (I)
I =  




Pontianak, 16    Mei    2014

            Dosen Pengampu                                                        Mahasiswa






        Dra. Hj. Siti Djuzairah                                               Enris Erif Riti Riyani
   NIP.19511231 198011 2001                                             NIM.F37012076
























RANGKAIAN LISTRIK
            Rangkaian listrik dapat dibagi menjadi dua macama yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian komponen listrik yang disusun secara berderet dengan tidak ada cabang pada sumber arus listrik disebut dengan rangkian  listrik seri. Pada rangkaian listrik seri, kuat arus yang yang mengalir pada setiap rangkian adalah sama sedangkan beda potensialnya berbeda. Rangkaian listrik paralel adalah rangkaian kompenen listrik yang disusun secara sejajar sehingga terbentuk cabang diantara sumber arus listrik. Pada rangkaian listrik pararel arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda, sedangkan beda beda potensialnya sama.
            Dengan satu sumber energi kita dapat menyediakan energi kepada lebih dari satu lampu pijar. Hal ini dapat kita lakukan dengan memasang dua atau lebih lampu pijar secara berurutan dalam rangkaian seri atau dengan membuat percabangan dalam rangkaian paralel. Dalam rangkaian seri lampu pijar akan kurang terang dibandingkan lampu pijar dalam rangkaian paralel. Dan lampu pijar pada rangkaian seri mempunyai hambatan dua kali lipat sehingga menghasilkan lebih sedikit cahaya.
            Dalam rangkaian paralel hanya ada hambatan dari satu lampu pijar dalam setiap cabang rangkaian sehingga setiap lampu pijar mempunyai cahaya yang sama seperti lampu pijar dalam rangkaian tunggal. Dengan kata lain, dua lampu pijar paralel akan menghabiskan energi lebih banyak dalam menghabiskan energi baterai lebih cepat dibandingkan dengan lampu pijar yang dihubungkan secara seri. Perbedaan lainnya adalah peluang kerusakan atau terkena gangguan. Jika satu lampu pijar dalam rangkaian seri rusak maka seluruh rangkaian akan terganggu. Jika beberapa lampu pijar terpasang secara paralel dan salah satu lampu tidak tidak bekerja (padam/rusak) maka lampu yang laian tidak terganggu/ tidak terpengaruh karena rangkaiannya tidak terganggu.

       I.            Kegiatan                       : Rangkaian listrik seri dan paralel
    II.                 Tujuan                        : 1. Merakit rangkaian seri dan paralel sesuai gambar
 III.                 Alat dan bahan           :
1.      Papan alas
2.      Tempat baterai
3.      Baterai 1,5 volt
4.      Lampu pijar
5.      Kabel
6.      Saklar
7.      Tempat lampu pijar
 IV.                 Prosedur kegiatan       :
1.         Rangkailah lampu pijar, baterai dan saklar sesuai dengan gambar secara seri.
                         
Baterai                                                                          
                                                                                      Sakelar
                          Lampu
                  Lampu

2.         Tutuplah saklar, perhatikan apa yang terjadi dengan kedua lampu pijar?
3.         Lepaskan salah satu lampu pijar dari rangkaian, apa yang terjadi? Catat hasilnya?
4.         Rangkailah lampu pijar, baterai dan saklar sesuai dengan gambar secara paralel.

Baterai                                        Lampu                  Lampu
 


                  Sakelar

5.         Tutuplah saklar dan perhatikan apa yang terjadi dengan kedua lampu pijar dan bagaimana terang cahaya lampu pijar tersebut dibandingkan pada rangkaian seri? Mengapa demikian?
6.         Lepaskan salah satu lampu pijar dari rangkaian apa yang terjadi? Catat hasilnya?


    V.                 Hasil Pengamatan       :
No
Prosedur kerja
Rangkaian
seri
Paralel
1
Apa yang terjadi ketika saklar ditutup?
padam
padam
2
Bagaimana pengamatanmu mengenai terang cahaya lampu pijar?
Agak redup
Terang
3.
Apa penyebabnya?
Pada rangkaian seri arus yang mengalir relatif kecil.
Pada rangkaian paralel, arus yang mengalir relatif besar
4.
Menurutmu, apa yang terjadi jika salah satu lampu pijar dilepas dari rangkaian?
Mati
Tetap menyala
5.
Coba dengan melepaskan salah satu lampu pijar dari rangkaian dan catat apa yang terjadi?
Jika salah satu lampu pijar dari dari rangkaian seri dilepas, maka lampu pijar yang lain tidak berfungsi sebagaimana mestinya (mati)
Jika salah satu lampu pijar dari rangkaian paralel dilepas, maka lampu pijar yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya (menyala)

 VI.                 Pertanyaan                  :
1.      Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik seri?
2.      Apa yang dimaksud dengan rangkaian listrik paralel?
3.      Jelaskan perbedaan rangkaian seri dan paralel, ditinjau dari:
a.       Terangnya cahaya lampu pijar pada beberapa lampu yang dipasang
b.      Hambatan jenisnya
c.       Adanya kerusakan atau gangguan pada salah satu lampu pijar yang dipasang?
4.      Sebutkan rangkaian listrik yang bisa dipasang dirumah. Mengapa demikian?
VII.                 Jawaban pertanyaan
1.      Rangkaian listrik seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri)
2.      Rangkaian listrik paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel)  dimana semua input komponen berasal dari sumber yang sama.
3.      a.    Rangkain Seri
-          Pada rangkaian seri
Pada rangkaian seri, ketika lampu menyala terang, lampunya dominan redup. Hal ini menunjukkan bahwa arus yang mengalir relatif kecil.

-          Pada rangkaian paralel
Pada rangkaian paralel ketika lampu menyala terang, lampunya lebih efektif (lebih terang dibanding pada rangkaian seri). Hal ini menunjukkan bahwa arus yang mengalir pada rangkaian paralel cukup besar.
                         b.  Pada rangkaian seri
-          Pada rangkaian seri
Mempunyai hambatan 2 kali lipat sehingga menghasilkan lebih sedikit cahaya (R = R1 + R2 + R3)
-          Pada rangkaian paralel
Hanya ada hambatan dari satu lampu pijar sehingga cahaya yang dihasilkan sama dengan lampu pijar dalam rangkaian tunggal ( R = 1/ R1 + 1/R2 + 1/ R3)
                        C. 
·        Pada rangkaian seri
Jika salah satu lampu pijar rusak maka seluruh rangkaian akan terganggu.
·        Pada rangkaian paralel
Jika salah satu lampu pijar tidak bekerja (padam/rusak) maka lampu yang lain tidak terganggu (tetap menyala)
4.      Rangkaian paralel
Karena pada umumnya dirumah-rumah menggunakan bola lampu lebih dari satu dan masing-masing bola lampu ditempatkan pada masing-masing ruang yang berbeda keperluan. Dalam pemakaian bola lampu tersebut. Selain itu dengan menggunakan rangkaian paralel dirumah, lebih mudah dalam penggunaannya karena ketika mematikan salah satu lampu maka lampu lainnya tetap menyala.


Pontianak, 16  Mei      2014

            Dosen Pengampu                                                        Mahasiswa






        Dra. Hj. Siti Djuzairah                                               Enris Erif Riti Riyani
   NIP.19511231 198011 2001                                             NIM.F37012076

Tidak ada komentar:

Posting Komentar